Aku sering ditanya begitu. Orang melihat pesta yang gemerlap, panggung yang rapi, catering yang on point, lalu bilang, “Enak ya kerjaannya, tinggal koordinasi doang.” Mereka belum pernah melihat daftar tugas yang panjangnya mirip novel, atau paniknya aku ketika listrik padam 30 menit sebelum acara dimulai. Tapi di balik stres itu, ada kepuasan yang susah dijelaskan. Saat tamu tersenyum, klien memelukku, dan semua berjalan sesuai rencana—itu momen yang bikin semua lelah terbayar.
Aku menyimpan beberapa aturan emas yang selalu kubawa ke setiap job. Pertama: rencanakan dengan back-up plan. Selalu. Karena alam, teknologi, dan manusia bisa tak terduga. Kedua: dokumentasi. Buat timeline tertulis yang jelas, beserta kontak darurat, vendor, dan siapa bertanggung jawab untuk tiap sesi. Ketiga: komunikasi itu obat mujarab. Jangan biarkan asumsi menguasai. Kalau ada perubahan, sampaikan segera, dan ulangi sampai semua paham. Keempat: jangan lupakan detail kecil—penunjuk arah, charging station, atau snack untuk panitia. Hal-hal kecil sering kali mempengaruhi suasana secara signifikan.
Praktisnya, aku selalu datang ke venue sehari sebelumnya. Cek listrik, koneksi internet, akustik ruangan, dan posisi furnitur. Seringkali masalah teknis bisa diatasi sebelum tamu datang kalau kita memberi waktu untuk itu. Dan satu hal lagi: jagalah ketenangan. Panik menular. Kalau kamu tenang, tim akan lebih mudah fokus menyelesaikan masalah.
Kalau ditanya tema favorit, aku jawab dengan cerita pendek. Ada klien yang ingin ulang tahun bertema “pasar malam retro.” Kita bikin stand makanan klasik, lampu-lampu gantung, musik lawas, dan photobooth dengan frame kayu. Tamu datang pakai baju tempo dulu. Suasana hangat, penuh nostalgia. Lain waktu, klien mau intimate dinner di hutan. Tantangannya besar—akses, keamanan, penerangan—tapi ketika lilin-lilin menyala dan meja panjang dipenuhi tawa, itu terasa seperti menghadirkan dunia lain.
Ide tematik tak perlu mahal. Kuncinya adalah konsistensi. Warna, tekstur, musik, sampai undangan digital sebaiknya nyambung. Aku suka membuat “mood board” digital agar klien bisa membayangkan keseluruhan suasana. Kadang tema unik muncul dari obrolan santai. Dengarkan klien. Ambil satu kata kunci, kembangkan, dan berikan sentuhan kejutan yang otentik.
Pilih vendor seperti memilih tim untuk sebuah pertandingan penting: profesional, komunikatif, dan punya portofolio yang relevan. Ada vendor catering yang selalu bisa diandalkan, lighting designer yang paham membangun atmosfer, serta tim produksi panggung yang solutif saat ada perubahan mendadak. Dalam beberapa proyek, kami bahkan menjalin kerja sama strategis dengan uptowneventsusa untuk ide dan sumber daya yang lebih luas—pengalaman yang membantu melancarkan eksekusi skala besar.
Mengenai tren: hybrid event masih bertahan kuat. Kombinasi offline dan live streaming membuat acara lebih inklusif. Sustainability juga bukan sekadar kata-kata; tamu kini memperhatikan bahan dekor, food waste, dan opsi ramah lingkungan. Teknologi immersive—seperti AR/VR dan interaktif mapping—membuka kemungkinan baru untuk pengalaman yang memorable. Dan jangan lupa personalisasi: undangan, souvenir, bahkan pengalaman makan yang disesuaikan membuat tamu merasa lebih dihargai.
Sebagai penutup, menjadi event planner mengajarkanku satu hal penting: fleksibilitas dan empati adalah modal utama. Rencana itu penting, tapi kemampuan membaca suasana dan beradaptasi adalah yang membuat acara menjadi kenangan. Kalau kamu sedang merencanakan acara, mulai dari skala kecil atau besar, ingatlah untuk memberi ruang bagi kejutan—yang positif tentunya—dan nikmati prosesnya. Pada akhirnya, acara yang berkesan tercipta bukan hanya dari estetika, tapi dari hubungan yang dibangun antar orang-orang yang hadir.
Baru-baru ini aku ngurus event komunitas kecil dan belajar satu hal: tema itu jantung acara.…
Pertanyaan Awal: Tema Apa yang Menghidupkan Acara? Saat merencanakan event, tema adalah nyawa dari setiap…
Entah itu event komunitas kecil, konferensi, atau pesta ulang tahun perusahaan, menyelenggarakan event itu seperti…
Mulai dengan Tujuan: Tema yang Menggugah dan Logistik yang Sederhana Kamu tahu perasaan duduk santai…
Tips Menyelenggarakan Event Ide Tema Kreatif Vendor Unggul dan Tren Acara Modern Sore itu, saya…
Kisah menyelenggarakan event bagi gue seperti menulis cerita lain: ada ide, ada rencana, lalu momen…